Senin, 24 Januari 2011
Yang menginspirasi saya membeli novel ini adalah karena ini pertama kalinya saya lihat novel bertuliskan “Sebuah Novel Entrepreneurship”.

Novel karangan Antonius Tanan dan Fanny J. Pyok ini menceritakan tentang Empat Sekawan, Aldo, Alex, Arman dan Adhi. Semua berawalan huruf A ini ternyata punya tanggal yang berdekatan yaitu tanggal 15, 16, 18 dan 19 Agustus. Makanya mereka menamakan kelompok mereka, Klub Agustus.

Empat remaja ini saling mengenal setelah masuk ke sekolah yang sama di SMP di Jakarta. Dengan latar belakang yang berbeda jelas membuat persahabatan mereka saling mengisi satu sama lain. Dalam buku ini diceritakan dari sisi Alex.

Alex yang baru pindah ke Jakarta, harus bekerja keras karena orangtuanya membuka toko kelontong. Apalagi setelah ayah Alex harus meninggal dunia, Alex juga ibu dan adiknya harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Untungnya, Alex mempunyai sahabat yang sedia membantunya dikala sulit. Ketiga temannya itu rela bekerja sepulang sekolah untuk membantu kehidupan Alex. Disinilah titik awal kebulatan tekad Alex untuk menjadi Entrepreneur.

Sampai lulus SMA keempat sahabat itu selalu bersama, saling membantu satu sama lain. Hingga akhirnya lulus SMA, mereka harus berpisah, dan Alex berjanji mereka akan dipertemukan lagi di usia mereka 40 tahun. Life begins at forty katanya.

Jadi apa mereka semua di usia 40 tahun?
Aldo yang sangat menyukai olahraga bola...
Arman yang amat menyukai seni terutama melukis...
Adhi yang sangat pintar akan dunia sains…
dan Alex yang terlihat sekali bakatnya berdagang…

Sesuai judul, ada sedikit cerita cinta diantara cerita persahabatan mereka. Memang ya, tema tentang persahabatan selalu menarik ditambah lagi dengan bumbu-bumbu cinta.

Buku ini sangat menarik bagi yang ingin menjadi seorang Entrepreneur, dan tentu saja bagi semua entrepreneur. Kerja keras dan keberanian untuk gagal serta kecerdasan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan hasil yang diimpikan adalah hal yang ingin ditunjukkan tokoh Alex dalam buku ini.

Keinginan kuat untuk belajar, kerja keras, pantang menyerah, dan pandai memanfaatkan peluang itu yang harus dimiliki oleh entrepreneur sejati.

Ada yang melihat namun tidak berpikir. 
Ada yang berpikir namun tidak mengerti.
Ada yang terkesan namun tidak bereaksi.
Ada yang beraksi namun tidak ber-entrepreneur.
Ada yang ber-entrepreneur namun tidak berhasil.
Entrepreneur sejati adalah mereka yang gagal sepuluh kali, namun bangkit sebelas kali.

0 komentar:

Posting Komentar